STUDI FENOMENA KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF: Kebudayaan Masyarakat


ABSTRAK: 

    Artikel ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis terhadap informasi-informasi dalam jurnal penelitian terdahulu terkait fenomena yang muncul dalam komunikasi penyiaran islam dalam prespektif  kebudayaan masyarakat. Rumusan masalah artikel ini terkait studi fenomena dari KPI dalam hal kebudayaan di Masyarakat yang memiliki unsur pesan Islam dan perpaduan . Dalam studi fenomena yang terkait dengan komunikasi penyiaran Islam dalam kebudayaan masyarakat mengetahui pengertian dari kebudayaan dalam masyarakat di Indonesia serta memberi gambaran  terhadap bentuk dari kebudayaan masyarakat yang tercampur dengan perkembangan Islam.

PENDAHULUAN:

    Negara terbentuk dari sekumpulan manusia yang mendiami wilayah tersebut mereka menduduki dan berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Kelompok tersebut lebih dikenal dengan nama masyarakat, mereka merupakan kelompok manusia yang tersebar dan mempunyai kebiasaa, tradisi, sikap, dan perasaan yang sama. Dari definisi masyarakat dapat dicerna bahwa mereka memiliki suatu hal yang melekat menjadi bagian dari tubuh atau hidup masyarakat, bisa disebut itu merupakan kebudayaan.
 
     Kebudayaan dipahami sebagai segala hal yang berhubungan dengan pemikiran dari manusia yang juga mampu menghasilkan sebuah karya , rasa, dan  masyarakat. Kebudayaan itu terlahir dari segala perilaku dan tradisi yang ada dalam masyarakat dari zaman nenek moyang, kita bisa menganggap ini sebagai bagian dari jiwa masyarakat tersebut. Penjelasan tersebut sama seperti Selo Soemardjan (1988) Masyarakat merupakan bagian dari orang-orang yang hidup berdampingan dan mengciptakan kebudayaan.

    Adanya pendalaman ilmu dalam bidang komunikasi mampu membantu memaksimalkan pesan yang disampaikan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut Wursanto (2001:31), komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan atau penyampaian warta atau berita maupun informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. 

    Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan mengunakan prinsip dalam komunikasi Islam. Jadi komunikasi Islam sendiri menekankan unsur pesan atau message yaitu risalah maupun nilai-nilai dalam Islam, dan cara how, dalam hal ini tetang gaya bicara dan penggunaan bahasa atau retorika.

    Dalam pembahasan yang diambil dalam artikel ini mengutip sisi bagaimana sudut dalam budaya yang tumbuh pada masyarakat, budaya yang telah menjadi bagian sendi-sendi tubuh setiap manusia dalam kelompok itu apa bila disangkutkan dengan fenomena dalam komunikasi Islam atau penyampaian budaya pada komunikasi dalam lingkup Islam.

   
ISI : 
 
A, Kebudayaan Masyarakat 

    Dalam etimologis kebudayaan tercantum dalam sansekerta yaitu Buddhayah yang berarti akal atau budi, bila dipahami lebih luas bahwa budaya merupakan cara hidup yang dimiliki oleh sebuah kelompok lalu akan diwariskan kegenerasi selanjutanya hingga ia berkembang. Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

    Adapun Prof. Dr. Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik  manusia untuk belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakan akibat proses fisiologi.

 Definisi dari masyarakat dapat dipahami sebagai sekelompok manusia yang hidup bersama dalam satu wilayah yang sama dan mereka menciptakan sebuah sistem yang akan membentuk interaksi antara satu individu ke kelompok itu. Society (Socius) dapat dipahami sebagai bahasa latin maupun inggris untuk masyarakat, kawan. 

    Dari Peter L. Berger ahli sosiolog menyatakan masyarakat ialah mereka yang memiliki hubungan kompleks akan sifat secara luas, adapun Koentjaraningrat mngetakan sekumpulan manusia atau kelompok persatuan yang berinteraksi menurut sistem yang diciptakan oleh adat istiadat tertentu bersifat tidak mengikat oleh suatu indentias bersama.

    Dalam keseluruhan penjelasan maupun definisi-definisi dari para ahli maupun hasil penelitian yang sudah ada bisa fahami bahwa manusia sendiri itu tercipta tidak untuk hidup secara sendiri, manusia terskenario oleh pencipta untuk hidup secara sosial. Membutuhkan satu sama lain merupakan bagian dari hidup manusia, mengabungkan diri menjadi satu dengan visi serta misi yang sama merupakan bentuk dari hidup manusia.

    Masyarakat dan kebudayaan bisa dikatakan merupakan satu tubuh, yang saling bergantungan tersusun dari banyaknya sistem pembentuk.  Bergabung untuk mengapai tujuan hidup secara efisien dan efektif, Jogiyanto berpendapat bahwa sistem merupakan kumpulan dari banyaknya elemen yang saling berinteraksi agar mencapai sebuah tujuan yang mengambarkan berbagai kejadian yang nyata (benda, orang, dan tempat). Adapun Harijono Djojodiharjo, sistem adalah gabungan obyek yang mempunyai hubungan dalam fungsi dan ciri obyek keseluruhan  menjadi kesatuan fungsi. Dipahami kembali bahwa budaya dan masyarakat menjadi bagain dari hidup masyarakat itu karena terbentuk keduanya merupakan alat pembantu manusi bertahan hidup.

B. Komunikasi Islam

    Sebagai agama paripurna, Islam memiliki ajaran-ajaran yang memuat keseluruhan ajaran yang pernah diturunkan kepada para nabi dan umat-umat terdahulu dan memiliki ajaran yang menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia di mana pun dan kapan pun. Dengan kata lain, ajaran Islam sesuai dan cocok untuk segala waktu dan tempat. Kedinamisan dan fleksibilitas Islam terlihat dalam ajaran-ajaran yang terkait dengan hukum Islam (syariah). Hukum Islam mengatur dua bentuk hubungan, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah (ibadah) dan hubungan antara manusia dengan sesamanya (mu’amalah).

    Komunikasi Islam dibangun sebagai Islamic world view yang merupakan kaidah komunikasi Al-Qur’an dan hadis yang mempunyai konsep tauhid, ilmu, dan hukum yang mempunyai tujuan mewujudkan persamaan makna secara universal menuju perubahan masyarakat muslim demi kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

    Dalam perspektif Islam komunikasi di samping untuk mewujudkan hubungan secara vertikal kepada Allah juga untuk menegakkan komunikasi secara horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah tercermin melalui ibadah fardhu yang bertujuan untuk membentuk taqwa, sedangkan komunikasi dengan sesama manusia terwujud melalui penekanan hubungan sosial yang disebut muamalah yang tercermin dalam semua aspek kehidupan manusia seperti sosial, budaya, politik, ekonomi seni dan sebagainya. Komunikasi Islam bisa disebut salah satu fenomena dalam hal komunikasi dalam pengenalan budaya baru kepada masyarakat. Dengan tujuan mengenalkan budaya yang terdapat unsur Islam maka komunikasi atau cara pengenalannyapun tidak jauh dari unsur islam.



C. Contoh Kebudayaan Masyarakat yang Merupakan Hasil dari Komunikasi Islam

    Fenomena penggunaan komunikasi Islam untuk mengenalkan budaya dan agama Islam yang kepada masyarakat pribumi merupakan hal yang efektif. Beberapa orang yang terlebih dahulu mengenal Islam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat lokal, mereka memadukan budaya asli dengan budaya Islam yang bisa juga kita sebuat komunikasi Islam. Cara tersebut termauk efektif mengenalkan Islam dan membuatnya berkembang. Adapun contoh hasil komunikasi Islam tersebut:

1. Wayang yang digunakan dalam proses berdakwah
2. Kalender dimana bulan dan tanggal penting Islam di masukkan
3. Seni bangunan
4. Geguritan
    
    Dalam sudut komunikasi Islam sekarang bisa ditemukan dalam proses dakwah, dimana dengan menggunakan campur kode bahasa atau penggunaan dua bahasa atau lebih untuk diselipkan dalam pesan dakwah agar bisa diterima oleh para mad'u.

KESIMPULAN: 

 Dari fenomena komunikasi Islam ini bisa dipahami bahwa bentuk komunikasi tersebut merupakan perpaduan dalam ilmu agama Islam dan Umum. Komunikasi Islam membawa banyak pandangan-pandangan yang digunakan oleh Umat Islam, bentuk komunikasi ini dipadukan dengan budaya masyarakat agar proses pengenalan Islam bisa diterima oleh para masyarakat yang sudah memiliki budaya mereka sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

Kusmanto, H. 2014. Partisipasi Masyarakat dalam Demokasi Politik. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(1).

Rosana, E. 2017. Dinamisasi kebudayaan dalam realitas sosial. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 12(1).

MUHAMAD ROHIDI DZIKRULLAH DAN Dr.H.WAWAN SETIAWAN M. 2017. PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TENTANG TATA KRAMA BERKUNJUNG DI WILAYAH   KASEPUHAN KANEKES (BADUY). MUHAMMAD ROHIDI DZIKRULLAH 126010036. Skripsi(S1) II

Adang & Anwar, Yesmil. 2013, Sosiologi untuk Universitas. Bandung: (Refika Aditama)

Soemardi, Soelaeman & Soermardjan, Selo. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta.

Yanti, F. (2013). Pola Komunikasi Islam terhadap Tradisi Heterodoks (Studi Kasus Tradisi Ruwatan). Analisis: Jurnal Studi Keislaman13(1), 201-220.

Oktavia, Fenny. 2016. UPAYA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA DESA DALAM MEMEDIASI KEPENTINGAN PT. BUKIT BORNEO SEJAHTERA DENGAN MASYRAKAT DESA LONG LUNUK. (fisip Unmul). Kalimantan Timur.







Komentar