Postingan

Menampilkan postingan dari 2022
Gambar
MISI KU dan MISI MU adalah MISI KITA “Kita tau barang ini nilainya tidak seberapa tapi kalian tau ini telah berjasa bagi perjuangan jalan misi kita semua” perkataan itu tersampaikan dengan penuh makna ditengah-tengah suasana haru perpisahan. “Bawahlah kaleng komunikasi ini bersama kalian yah, anggap saja kita bisa berkomunikasi melalui perantara ini" kalimat tersebut diselingi dengan gelak tawa.  Kelima pemuda yang berbincang tersebut mulai meninggalkan lokasi berkumpulnya, satu persatu pergi ke jalan awal mereka. Melepaskan peran yang telah diambil dan pulang membawa kenangan serta keahlian ke kehidupan masing-masing. Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua ini bagian dari Nusantara. Kelima pemuda itu berasal dari tiap pulau tersebut mereka menjadi perwakilan daerah sebagai pahlawan pembasmi penjajah di tanah Nusantara. Kemenangan telah mereka raih dengan kerjasama, kegigihan, dan toleransi yang mereka libatkan dalam misi mereka. Jika ingin bertukar kabar seperti
Fenomena Dakwah atau Kepenyiaran Islam dalam Perspektif : Budaya dan Agama dalam Dinamika Sejarah ABSTRAK       Dalam proses perkembangan sejarah yang melibatkan agama Islam dan budaya terdapat proses komunikasi yang berwarna keislaman dalam proses pembentukkanya. Dengan menggunakan komunikasi islam penyebaran budaya baru kedalam lingkungan yang memiliki budaya lokal yang kental akan agama-agama leluhur mampu berhasil secara efektif, tidak membutuhkan waktu yang lama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang     Agama dan budaya sama halnya bagian kehidupan yang tidak bisa terpisahkan, budaya sendiri merupakan bagian dari tubuh sebuah perkumpulan manusia yang tersistem di sebuah wilayah atau masyarakat maka agama sendiri tergabung dengan masyarakat. Agama digunakan dalam budaya oleh  masyarakat sebagai salah satu tatanan hidup mereka dan pembentuk keunikan masyarakat tersebut. Perkembangan sejarah mempengaruhi juga budaya dan agama tersebut, bagaimana mereka bersikap terbentuk dari sisi bu
STUDI FENOMENA KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF: Kebudayaan Masyarakat ABSTRAK:       Artikel  ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis terhadap informasi-informasi dalam jurnal penelitian terdahulu terkait fenomena yang muncul dalam komunikasi penyiaran islam dalam prespektif   kebudayaan masyarakat. Rumusan masalah artikel ini terkait studi fenomena dari KPI dalam hal kebudayaan di Masyarakat yang memiliki unsur pesan Islam dan perpaduan . Dalam studi fenomena yang terkait dengan komunikasi penyiaran Islam dalam kebudayaan masyarakat mengetahui pengertian dari kebudayaan dalam masyarakat di Indonesia serta memberi gambaran  terhadap bentuk dari kebudayaan masyarakat yang tercampur dengan perkembangan Islam. PENDAHULUAN:      Negara terbentuk dari sekumpulan manusia yang mendiami wilayah tersebut mereka menduduki dan berkembang secara dinamis dari waktu ke waktu. Kelompok tersebut lebih dikenal dengan nama masyarakat, mereka merupakan kelompok manusia yang tersebar dan
  Agama sebagai Sistem Pengetahuan dan Simbol           Relasi ilmu pengetahuan dan agama tidak perlu dirisaukan dan bahkan menjadi suatu kebutuhan antara keduanya. Dalam kajian Islam, semua ”kebenaran” berasal dari Allah yang kemudian kebenaran itu berwujud firmân sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan berwujud realitas empiris. Hakikatnya keduanya berasal dari Allah, maka kebenaran keduanya tidak akan berbeda apalagi bertentangan. Jika dalam hal realitas empirik dan agama terjadi pertentangan, maka ada dua kemungkinan; yaitu:  ilmu pengetahuan (sains) dan agama belum menemukan kebenaran final (masih dalam proses berkembang),atau pemahaman manusia belum tepat sesuai ilmu Allah (Wasim, 2006: 1).      Agama merupakan landasan terpenting bagi sistem pengetahuan. Agama tidak dapat dilepaskan dari nilai dan norma yang mengikat dan harus dilakukan secara terus-menerus oleh manusia yang akhirnya membentuk kebudayaan,kemudian diimplementasikan dalam bentuk simbol-simbol keagamaan. Agama dengan
  Budaya dan Agama dalam Dinamika Sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang      Agama dan budaya sama halnya bagian kehidupan yang tidak bisa terpisahkan, budaya sendiri merupakan bagian dari tubuh sebuah perkumpulan manusia yang tersistem di sebuah wilayah atau masyarakat maka agama sendiri tergabung dengan masyarakat. Agama digunakan dalam budaya oleh  masyarakat sebagai salah satu tatanan hidup mereka dan pembentuk keunikan masyarakat tersebut. Perkembangan sejarah mempengaruhi juga budaya dan agama tersebut, bagaimana mereka bersikap terbentuk dari sisi budaya sehari-hari mereka dan bagaimana mereka menyikapi perbuatan dan gejala-gejala dalam masyarakat sekitar merupakan perwujudan dari agama. Sejarah perkembangan masyarakat muncul maka terbentuk pula agama dan masyarakat tersebut dalam catatan kehidupan. BAB II PEMBAHASAN 2,1 Pengertian Agama dan Budaya       Kata agama dapat dipahami pengertiannya sebagai sebuah faham prinsip kepercayaaan dari Tuhan. Agama dalam bahasa sansek
Kebudayaan Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1,1 Latar Belakang       Negara terbentuk dari sekumpulan manusia yang mendiami wilayah tersebut mereka menduduki dan berkembang secara dimanis dari waktu ke waktu. Kelompok tersebut lebih dikenal dengan nama masyarakat, mereka merupakan  kelompok manusia yang tersebar dan  mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan yang sama.  Dari definisi masyarakat dapat dicerna bahwa mereka memiliki suatu hal yang melekat menjadi bagian dari tubuh masyarakat, bisa disebut bahwa itu merepukan kebudayaan.       Kebudayaan dipahami sebagai segala hal yang berhubungan dengan pemikiran dari manusia yang juga mampu menghasilkan sebuah karya , rasa, dan  masyarakat. Kebudayaan itu terlahir dari segala perilaku dan tradisi yang ada dalam masyarakat dari zaman nenek moyang, kita bisa menganggap ini sebagai bagian dari jiwa masyarakat tersebut. Penjelasan tersebut sama seperti Selo Soemardjan (1988) Masyarakat merupakan bagian dari orang-orang yang hidup berda
Budaya dan Agama dalam Dinamika Sejarah     Dalam proses awal pernyebaran suatu budaya baru ataupun agama baru di Nusantara ini terkadang mengalami kendala dalam memperkenalkannya kepada penduduk asli, ketidak mudahan itu dikarenakan ketidak tahuan bagaimana cara membaurkan hal baru itu dengan sesuatu yang sudah lama ada. Mencontoh dari kasus penyebaran agama Islam di Nusantara membawah udara segar terhadap perkembangan agama di tanah ini, proses penyebaran yang terbilang cepat ini menandakan bahwa adanya pemilihan metode dalam dinamika agama yang tepat. Disini perkembangan ataupun perubahan (dinamika) menurut penulis adalah hasil dari tepatnya pilihan cara pengelanan suatu hal baru di nusantara.      Melihat adanya dua pengenalan baru di nusatara yang termasuk penting yaitu budaya dan agama, maka kali ini akan membahas terkait dinamika dalam budaya dan agama di Nusantara.      D inamika budaya adalah cara kehidupan masyarakat yang selalu berkembang dan menyesuaikan diri dengan setia
 METODE SOSIOLOGI Metode dapat dipahami sebagai sebuah teknik atau cara mengolah suatu permasalah, disini metode sosio berarti bagaimana cara mengelola permasalah dari segi ilmu sosiologi. Dalam metode sendiri umumnya yang digunakan ada dua, yaitu metode kuali (deskripsi) dan kuanti (angka-angka). A.  Metode Kualitatif   Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran yang matematis meskipun kejadian itu nyata dalam masyarakat. Beberapa metode yang termasuk dalam metode kualitatif adalah sebagai berikut.  1) Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. 2) Metode komparatif, yaitu metode pengamatan dengan membandingkan bermacam-macam masyarakat serta bidang bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat pada masa lalu dan masa mendatang.  3)    Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan ten
Gambar
  PERBEDAAN DURASI PUASA DI TIAP NEGARA, BAGAIMANA MENURUT HUKUM ISLAM?     MediaSolidaritas.com – Bulan Ramadhan merupakan waktu penting bagi umat Islam diseluruh dunia untuk melaksanakan ibadah wajib yaitu puasa selama satu bulan penuh. Yang dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, ternyata tiap orang muslim mengawali dan mengahiri kegiatan ini berbeda-beda waktunya.   Waktu terbit dan terbenam matahari disetiap negara berbeda, karena letak geografis tiap wilayahnya tidak sama. Pada artikel ini, akan membahas mengenai penyebab fenomena perbedaan durasi puasa dan bagaimana hal tersebut menurut pandangan hukum Islam.   Berdasarkan buku “ Ilmu Falak Tinjauan Matlak Global” karya Taufiqurrahman Kurniawan, menyebutkan penyebab fenomena ini karena Matlak. Dalam pengertian kamus bahasa Arab dilihat pada kata مطلع artinya “tempat terbit” atau “tempat munculnya hilal”. Sedangkan menurut terminologi Ilmu Falak adalah batas daerah berdasarkan jangkauan dilihatny
PROBLEM ISLAM NORMATIF DAN ISLAM HISTORIS   1.        ISLAM NORMATIF             Normatif  berasal dari kata  norm  yang berarti norma, ajaran, acuan, ketentuan tentang masalah yang baik dan buruk, yang oleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dalam hubungan ini kata norma erat kaitannya dengan akhlaq, yaitu perbuatan yang muncul dengan mudah dari kesadaran jiwa yang bersih dan dilakukan atas kemauan sendiri, bukan berpura-pura dan bukan pula paksaan. Selanjutnya karena akhlaq merupakan inti dari agama, bahkan inti dari ajaran al-Qur'an, maka norma sering diartikan pula agama.             Islam normatif adalah Islam sebagai wahyu dan pada dimensi sakral yang diakui adanya realitas transendetal yang bersifat mutlak dan universal, melampaui ruang dan waktu             Islam normatif diidentikkan dengan syari’at dan wahyu. Syari’at dari segi istilah didefinisikan oleh Mustafa Ahmad Al-Zarqa adalah kumpulan perintah dan hukum-hukum yang berkaitan dengan kepercayaan (iman dan Ibadah) d